Teori Mimesis dan Teori Significant Form
Nama : Farhan Aditya Darmawan
Kelas : R3L
NPM : 202246500879
Mata Kuliah : Filsafat Seni
3 Karya Desain Menggunakan Teori Memesis dan Teori Significant Form
1. Child of Darkness
Karya ini menceritakan tentang perayaan Hallowen yang akan datang. Setan akan keluar dari kegelapan dan akan mengejarmu. Mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan, anak kecil maupun binatang untuk menangkapmu dan menghantuimu. Tetapi mereka tidak akan menyakitimu jika kamu memberinya sebuah permen.
Dengan teori Mimesis versi Aristoteteles, karya seni tersebut dapat dikatakan sebagai seni. Karena sang pencipta atau seniman dari karya tersebut telah menciptakan kembali kenyataan dengan hasil imajinatif sang seniman tersebut.
Pada karya seni ini terdapat Significant Form yaitu berupa emosi empatis, yaitu emosi yang bersifat seakan-akan. Dan karya ini membuat saya dapat merasakan wajah dari anak kecil perempuan itu seperti jahat layaknya sebuah setan yang akan mengejarmu.
2. Flying Fetch
Pada karya seni ini mengisahkan Moose, dan Great Dane sedang bermain lempar tangkap dengan pemiliknya di taman. Anjing tiba-tiba lari mengejar seekor tupai. Pemiliknya, dengan panik memanggil namanya, mencarinya selama lebih dari satu jam tetapi tidak berhasil. Keesokan harinya, pemilik Moose memasang selebaran di sekitar taman dan menawarkan hadiah untuk kepulangannya dengan selamat. Seminggu berlalu tanpa tanda-tanda Moose.
Pemiliknya sudah putus asa ketika, suatu pagi, dia menerima telepon dari seorang wanita yang menemukan Moose berkeliaran di jalanan. Dia mengenalinya dari selebaran dan dengan senang hati mengembalikannya kepada pemiliknya yang lega dan gembira.
Dengan teori Mimesis versi Aristoteteles, karya seni tersebut dapat dikatakan sebagai seni. Karena sang pencipta atau seniman dari karya tersebut telah menciptakan kembali kenyataan dengan hasil imajinatif sang seniman tersebut dan dituangkan melaui karya seni.
Pada karya seni ini terdapat Significant Form yaitu berupa emosi empatis, yaitu emosi yang bersifat seakan-akan. Dan karya ini membuat saya dapat merasakan sedih ketika anjingnya hilang selama sang pemilik mencarinya dan sudah putus asa.
3. Emo Lawn Cuts Itself !
Pada karya tersebut terdapat sebuah gambar yang menunjukkan sebuah anak kecil laki-laki yang berpakaian seperti seorang pemotong rumput. Juga terdapat sebuah pisau yang berada di tangan kanannya dan wajah yang begitu penuh amarah. Kemudian terdapat sebuah tumbuhan yang berada di samping anak kecil dan mempunyai mata yang melihat ke arah anak kecil tersebut
Dengan teori Mimesis versi Aristoteteles, karya seni tersebut dapat dikatakan sebagai seni. Karena sang pencipta atau seniman dari karya tersebut telah menciptakan kembali kenyataan dengan hasil imajinatif sang seniman tersebut.
Pada karya seni ini terdapat Significant Form yaitu berupa emosi empatis, yaitu emosi yang bersifat seakan-akan. Dan karya ini membuat saya dapat merasakan wajah dari anak kecil laki-laki itu seperti jahat layaknya sebuah setan yang akan mengejarmu dan sebuah pisau yang akan menusukmu
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari menganalisis 3 karya tersebut adalah, bahwa karya-karya tersebut mempunyai teorinya memesis dan significant form. Dan juga dari ketiga karya tersebut hasil dari representasi sang seniman di dalam kehidupannya. Kemudian, dari masing-masing karya tersebut mempunyai Emosi Estetis yang membawa kita ke dalam suatu emosi dari ketiga karya tersebut.
Karya-karya seni yang baik dan berkualitas adalah karya seni yang mengandung bentuk significant seperti unsur seni rupa yaitu bidang, garis, titik, warna, tekstur, dan lain-lain. Lalu, ketiga karya tersebut juga menerapkan teori significant form yang merupakan teori yang membahas unsur-unsur seni rupa.
Komentar
Posting Komentar